Selalu banyak jalan dalam mengurangi dosa. Setiap umur bertambah, semakin banyak bertemu orang, pasti
ada salah dan khilaf yang diperbuat. Perjalanan hidup manusia tidak ubahnya
seperti membolak-balik buku catatan diri, belajar dari satu lembar kesalahan
kemudian membuat lagi kesalahan yang baru, pada buku yang sama. Ketika buku
catatan sudah tertulis penuh, ketika itulah pertanda kehidupan didunia
berakhir. Ingatlah selalu, perjalanan kita didunia sudah teramat panjang dan
melelahkan, alangkah meruginya diri jika perjalanan dari alam kubur menuju
padang mahsyar, disertai dengan cambukan dan air panas melebihi panasnya air
yang sedang mendidih. Haruskah kita membawa pulang buku catatan yang penuh
goresan hitam? Wallahu a'lam.
Rasulullah bersabda :
Tidak ada bagi seorang mukmin
kecuali baginya disertai
lembaran baru setiap hari. Apabila lembaran tersebut
telah ditutup dan tidak ada bacaan Istighfar di dalamnya, maka gelaplah
lembaran tersebut. Dan apabila lembaran tersebut terdapat bacaan Istighfar,
maka bersinarlah lembaran tersebut
Tidak seorangpun didunia ini, yang tidak disertai
dua malaikat yang telah dipasrahi Allah SWT untuk menjaganya diwaktu siang dan
malam, serta menulis semua amal perbuatanya, yang baik dan jelek, dicatat pada
sebuah buku Perjanjian. Lalu lembaran tersebut setiap
hari siang dan malam diangkat dan setiap tahun dikumpulkan pada malam
pertengahan bulan Sya'ban, dihapus semua perkataan dan perbuatan yang sia-sia. Ketika ruh telah keluar dari jasadnya ( mati ), maka
ditutuplah kitab tersebut kemudian dikalungkan pada lehernya dan sesudah
ditanda tangani, maka disertakan kitab tersebut didalam kuburnya.
Pertanyaannya, Akankah kita menerima kitab kita sendiri dengan tangan kanan
kita, sebagai pertanda orang beriman, atau malah dengan tangan kiri kita
sebagai bukti termasuk orang durhaka, atau malah dari belakang punggung sebagai
barisan orang kafir???
Saya, anda dan kita semua bukan orang sempurna,
seringkali lalai dan lupa bersyukur. Sebab sesungguhnya manusia itu lebih
banyak mengutamakan ke-Ego-annya dibandingkan akal sehatnya. Selagi nafas belum
berhenti, selama darah masih mengalir, kapan lagi kita berubah, kalau tidak saat
ini juga. Meski kesalahan tidak bisa dihapus, namun pintu taubat selalu
terbuka. Penyesalan tidak pernah datang diawal, dan sebaik-baik menangis adalah
menangis karena dosa.
Selalu banyak jalan mengurangi dosa, yang penting
ada niat dan usaha. Semoga tips berikut ini dapat memberikan pencerahan dan
dibukakan hati untuk menghindari dosa dan dosa
1. Ingat Mati
Cukuplah
Kematian sebagai Nasehat. Sakaratu maut itu sangat pedih. Berbekal
beberapa kali menyaksikan orang menghadapi sakaratul maut, membuat saya
selalu takut dan menangis jika ingat dosa.Dengan mengingat Mati, supaya hati
kita lebih khusyu dalam beribadah dan meninggalkan kemegahan dunia, dengan
lebih banyak berbuat karena ingat akherat
2. Sering-seringlah Melayat orang meninggal
Tujuannya untuk menyadarkan bathin kita, bahwa
siapapun dan kapanpun, setiap orang akan mendapat giliran melayat dan dilayat,
dimandikan dan dibungkus dengan kain kafan, lalu tinggal sendiri dikuburan
hanya berteman Amal
3. Perbanyak Istighfar dan Zikir
Ada 24jam sehari, selama itu pula, terkadang lalai
dan berbuat kesalahan. Istighfar adalah salah satu obatnya, penghapus dosa, dan
kita tidak pernah tahu kapan dan dimana Allah SWT menurunkan ampunanNYA.
Lakukan pula zikir doa lainnya, Insya Allah dengan
banyak berzikir, seperti selalu ada orang, entah itu malaikat yang dikirim
Allah, yang akan mengingatkan dan menuntun jalan kita, dan mulut serta
hati dapat terjaga dengan baik
4. Shodaqoh atau Berbuat Kebaikan
Jangan menunggu kaya baru shodaqoh. Shodaqoh tidak
hanya berupa materi, melakukan kebaikan terhadap diri sendiri, orang lain,
keluarga, memperbanyak silaturahim dengan niat karena Allah,
termasuk shodaqoh. Bahkan seulas senyum-pun bernilai shodaqoh. Shodaqoh dapat
menghapus dosa
5. Sholat dan Berdoa
Jika sebelumnya sholat seperti puasa senin kamis,
semoga makin banyak umur makin sempurna pula sholatnya. Saat
kewajiban dilaksanakan, gunakan kesempatan untuk berdoa
sebanyak-banyaknya
6. Bertanya Pada Diri Sendiri
Buatlah daftar pertanyaan untuk diri sendiri setiap
hari, seperti " Berapa kesalahankah yang aku perbuat hari ini?, Sudahkan
aku bertobat?, Sudah sholatkah aku, sudah shodaqohkah aku hari ini?, dst.
Kebiasaan ini tidak akan berat jika dilakukan dengan ikhlas.
Terkadang
kehidupan itu tidak selalu sama dengan apa yang telah kita rencanakan, karena
itu berbahagialah dengan kehidupan yang sedang kita jalani saat
ini. Jangan pernah berhenti berharap dari pertolongan Allah..karena
harapan adalah sumber kekuatan dan harapan adalah masa depan. ."Hanya
orang-orang yang Bertobat,dan Beramal shaleh yang Allah berkenan MENGGANTIKAN
AMALAN-AMALAN BURUK mereka menjadi AMALAN-AMALAN BAIK."(QS.al-Furqan:70)
ALLAH MAHA BESAR
Tidak ada komentar:
Posting Komentar